Jumat, 08 Februari 2013

Kisah nyata bersama SMK Gatra Praja


Senyuman dalam Kebersamaan in Tree Pie One ( 3AP1)

            Waktu demi waktu telah terlalui, ternyata hampir 3 tahun saya berada disekolah ini “SMK GATRA PRAJA” Pekalongan. Disini saya menghabiskan waktu, waktu dimana banyak hal yang saya lakukan baik itu canda, tawa dan hal lain yang saya rasakan bersama guru dan teman-teman. Saya mengenal banyak guru, teman dan segalanya. Guru-guru yang senantiasa ikhlas membuimbing saya dan teman-teman. Yang kadang dibuat sedih, marah bahkan sampai tertawa lepas seakan akan tidak ada beban dan merasa inilah damainya hidup ketika melihat semua tertawa J J..  Kini saya telah berada dijenjang akhir di SMK , iya...kelas 3 adalah puncak menuju masa depan yang akan kita lewati. Dimana akan ada banyak hal lagi yang dapat kita rasakan, mulai dari hal yang kecil hingga besar, sebuah rintangan hidup akan kita jalani. Tinggal bagaimana dan semampu apa diri kita melewati masa hidup ini. Kelas 3 telah dimulai, inilah saya yang harus bisa lebih baik untuk menuju hari yang lebih indah, Amin J. Dan seperti dulu, kini saya menempati kelas 3AP1, 3 tahun ternyata berada di AP1. Mulai dari 1AP1, 2AP1 dan 3AP1.. :)

Tugas Posting Pengalaman Nyata selama di SMK Gatra Praja Pekalongan



Masa PUTIH ABU-ABU
In SMK GATRA PRAJA Pekalongan


            Sebuah perjalanan hidup menuju proses masa depan dimana Putih Abu-Abu  akan menjadi awal dari selembar cerita didalamnya. Saya yang lulus SMP tahun 2010 memutuskan untuk melanjutkan kejenjang selanjutnya, yaitu SMA sederajat. Kemudian saya memutuskan untuk mengambil melanjutkan di SMK, karena dengan harapan saya mampu bekerja setelah lusus dibidang yang saya ambil nanti. Perjalanan pun akan segera dimulai, ketika pengumuman kelulusan itu dicantumkan , betapa bahagianya bahwa saya dinyatakan “LULUS”. Itu berarti perjuangan saya di SMP selama 3 tahun tidak sia-sia. Inilah awal untuk menentukan kemana saya harus melangkah. Saya pernah berpikir bahwa setelah lulus saya akan melanjutkan di SMK yang terkenal di kota Pekalongan. Saya harap itu bisa tercapai dan bisa membayangkan betapa senangnya dapat menuntut ilmu di Sekolah yang diidam-idamkan. Namun saya sadar, bahwa itu adalah impian lalu yang entah kenapa setelah saya fikir saya tidak jadi memutuskan ke SMK yang saya harapkan. Bahkan selangkah pun saya tidak menginjakan kaki di Sekolah itu, entah kenapa. Namun yang tahu dimanapun sekolah itu sama, tinggal bagaimana kita menyerap ilmu yang akan kita gunakan sebagai bekal masa depan kelak.